Sharp menargetkan penjualan televisi sebanyak 1,5 juta unit pada tahun fiskal April 2008-Maret 2009. Jumlah ini setara dengan 33,3 persen pangsa pasar televisi CRT (cathode ray tube/ televisi berbasis tabung) nasional.
Dengan total produksi televisi sebesar itu, perseroan telah mengoperasikan lini produksi televisi dengan total kapasitas terpakai 86,6 persen dari total kapasitas produksi 1,7 juta unit.
"Kami belum ada rencana menambah lini produksi televisi kendati semua produk diserap ke pasar lokal. Permintaan televisi CRT dalam 10 tahun ke depan masih sangat tinggi," tandas Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie di Jakarta, Kamis (11/9/2008) kemarin.
Untuk menyelaraskan keadaan itu, pemerintah memberikan fasilitas fiskal, pembenahan sistem pajak, dan penyelesaian UU Ketenagakerjaan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi mengatakan bahwa pada 2005 hingga semester I/2008, pemerintah telah mampu menyerap investasi di sektor elektronik dan komponen sekitar USD1,75 miliar.
Bahkan ia menambahkan bahwa realisasi investasi sektor elektronik nasional juga terus menunjukkan peningkatan. Salah satunya, kata dia, juga tengah dilakukan PT LG Electronics Indonesia (LGEIN).
"LG juga sudah realisasikan investasi. Mereka mengembangkan produk televisi dan kulkas dengan investasi USD40 juta," tandasnya.
Menurut Budi, penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dapat menjadi stimulus untuk itu.
"Pada 2004, industri elektronik tumbuh hingga 30 persen. Kami yakin penghapusan PPnBM akan mendongkrak pertumbuhan sektor elektronik lebih besar dari 13,15 persen," tuturnya.
Motivasi | Cerpen | Puisi | Kata Bijak By Khafi
0 comments:
Post a Comment