Di jalur mudik utama sepanjang Sumatera-Jawa-Bali, Telkomsel telah menggelar jaringan 3G serta menghadirkan layanan video surveillance di titik-titik rawan kemacetan. Melalui layanan ini diharapkan masyakat dapat memantau keadaan lalu lintas di 13 titik mudik strategis, seperti: Bakauheni, Merak, Ciawi, Cianjur, Sadang, Simpang Pasteur, Cileunyi, Nagrek, Cikopo, Kanci, Semarang, Ketapang, dan Gilimanuk.
"Sepanjang jalur mudik terpadat di pulau Sumatera-Jawa-Bali-NusaTenggara, ketersediaan sinyal tidak putus karena jaringan Telkomsel telah menjangkau seluruh kecamatan hingga pedesaaan, bahkan di jalur laut pelayaran Pelni. Bahkan jaringan 3G/HSDPA Telkomsel telah melayani lebih dari 116 kota di Indonesia yang didukung sekitar 3.800 node B. Sedangkan BTS Telkomsel jumlahnya telah mencapai 24.000 BTS dibanding 2007 yang hanya 18.000 BTS, dan khusus di sepanjang jalur mudik Lampung-Jawa-Bali dilayani sekira 12.000 BTS," ungkap Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja melalui keterangan resminya, Selasa (16/9/2008)
Bahkan ditambahkan oleh VP Area II Telkomsel Irwin Sakti, kapasitas Visitor Location Register (VLR) ditingkatkan menjadi 70,4 juta, yang masing-masing untuk jaringan 2G sebesar 59,7 juta dan 3G sebesar 10,7 juta. Pada tahun 2007 VLR Telkomsel hanya 56 juta. Khusus di Jalur Mudik Lampung-Jawa-Bali mencapai 40 juta VLR dengan kapasitas kelonggaran daya tampung perpindahan pelanggan mudik bervariasi antara 30-45 persen.
Langkah antisipasi ini dilakukan dengan menambahkan MSC (Mobile Switching Center), sebagai sentral koneksi komunikasi selular, yang jumlahnya kini telah mencapai 111 MSC atau meningkat dari tahun 2007 yang hanya 85 MSC). Sedangkan BSC (Base Station Controller), sebagai stasiun yang mengoordinasikan beberapa BTS sekaligus, ditingkatkan dari 527 unit pada tahun 2007 menjadi 602.
Bahkan kapasitas Intelligent Network (IN) yang menggambarkan handling pelanggan kartu prabayar ditingkatkan menjadi 93,2 juta based on contract (tahun 2007 hanya 61 juta). Sedangkan TRX (Transmission Receiver Exchange) ditingkatkan menjadi 223.000 TRX dari sebelumnya hanya 170.000 di tahun 2007. Sama halnya dengan SMS-C (Short Message Service Center) yang kapasitasnya menjadi 180 persen, dari 25.000 menjadi 47.100 SMS/detik.
"Semua elemen jaringan yang telah dipersiapkan tersebut telah diperhitungkan secara matang berdasarkan berbagai data tren yang terjadi ditahun 2007 lalu, yang diakibatkan adanya pergerakan jumlah pelanggan dan perubahan trafik komunikasi khususnya yang terjadi di berbagai kawasan jalur mudik," papar Kiskenda.
Hal ini dibuktikan Kiskenda dengan memaparkan data peningkatan pelanggan pada tahun 2007. Di Padang, misalnya, pengguna jaringan Telkomsel melonjak 43,07 persen, Sumatera Selatan naik 40,72 persen, Jawa Barat naik 30,42 persen, Jawa Tengah naik 29,49 persen, Jawa Timur naik 35,18 persen, Bali Nusra naik 40,15 persen, Kalimantan naik 42,75 persen, dan Makassar naik 39,58 persen. Trafik komunikasi pun rata-rata melonjak 40-85 persen dibanding saat normal sehari-hari. Sedangkan di Jabotabek terlihat sekitar 23,05 persen pelanggan melakukan mudik ke kampung halaman, tetapi trafik komunikasi hanya menurun 11,43 persen.
Perpindahan pelanggan saat mudik dari suatu kawasan ke tujuan mudik yang terlihat dari data tahun 2007 tersebut telah diantisipasi dengan ketersediaan VLR (Visitor Location Register) atau kecukupan kapasitas daya tampung pelanggan, di sepanjang jalur utama mudik Jawa-Bali dan beberapa lokasi tujuan mudik di luar Jawa telah disediakan kelonggaran kapasitas tampung pelanggan sebesar 35-45 persen sesuai kebutuhan masing-masing kawasan, seperti di Jawa Barat dengan kelonggaran kapasitas sekitar 33 persen, Jawa Tengah 30 persen, dan Jawa Timur 35 persen.
Telkomsel juga mengimplementasikan teknologi EFR (Enhanced Full Rate) yang bisa meningkatkan kapasitas handling trafik komunikasi menjadi 2 kali lipat, di mana didukung oleh teknologi AMR (Adaptive Multi Rate) yang menghadirkan Speech Quality Index pada teknologi EFR. Hal ini menjadikan pelanggan dapat berkomunikasi tanpa putus di jalur mudik Sumatera-Jawa-Bali-Nusa Tenggara serta meningkatkan call completion rate (kontinuitas komunikasi) menjadi 99,5 persen (world class standard).
Sedangkan untuk memberikan kenyamanan ber-SMS terutama untuk mengucapkan "Selamat Hari Raya dan mohon maaf lahir batin", Telkomsel telah mengantisipasinya dengan melakukan penambahan kapasitas SMS menjadi 47.100 SMS/detik atau berkemampuan melayani sekitar 4 miliar SMS/hari. Peningkatan kapasitas ini untuk mengantisipasi kenaikan trafik yang diperkirakan paling tidak sama dengan tahun lalu yakni melonjak sekitar 2 kali lipat dari trafik SMS di hari normal di mana saat ini rata-rata mencapai 300 juta SMS/hari.
Untuk menguji coba kualitas jaringan tersebut, Telkomsel mengadakan program rutin tahunan Open Drive Test yang memberikan kategori hasil sangat baik. Dari total 60 call attemps (panggilan handphone to handphone secara acak automatic by system) diperoleh angka rata-rata CSSR 100 persen (Sangat Baik), CST 3,5 detik (Sangat Baik), CCSR 100 persen (Sangat Baik), MOS 3,5 (Sangat Baik), RxL -79.1 dBm (Sangat Baik/Baik/Cukup/Kurang) dan RSCP -85.1 dBm (Sangat Baik).
Motivasi | Cerpen | Puisi | Kata Bijak By Khafi
Review BLog | Indonesian Blog 1 | Indonesian Blog 2 | Indonesian Blog 3 | Indonesian Blog 4 | Indonesian Blog 5 | Indonesian Blog 6 | Indonesian Blog 7 | Indonesian Blog 8 | Indonesian Blog 9 | Indonesian Blog 10
0 comments:
Post a Comment